Senin, 30 November 2009

Partikel dan Kata Sifat

Partikel de
Partikel “de” dipakai untuk menghubungkan Kata Sifat 2 dengan Kata Sifat yg lain. Dengan kondisi, Kata Sifat 2 berada di depan.
Contoh :
- Kirei de shiroi : cantik dan putih
- Shizuka de samui : Sepi dan dingin
Partikel ni
Partikel “ni” dipakai untuk menggabungkan Kata Sifat 2 dengan Kata Kerja.
Contoh :
- Majime ni hataraku : bekerja dengan sungguh-sungguh
- Nagame ni kiru : memotong dengan sedikit panjang
Partikel na
Partikel “na” dipakai untuk menggabungkan Kata Sifat 2 dengan Kata Benda (ingat hukum MD).
Contoh :
- Joubu na Kutsu : sepatu yang kuat
- Nigiyaka na Jakarta : Jakarta yang ramai
Kata Sifat dg Kata Kerja
Penggabungan Kata Sifat dg Kata Kerja
1. Kata Sifat 1
Rumus : Kata Sifat 1 ( i => ku ) + Kata Kerja
Contoh
- Hayaku Hashiru : lari dengan cepat
- Ookiku Naru : menjadi besar
2. Kata Sifat 2
Rumus : Kata Sifat 2 + ni (partikel) + Kata Kerja (perlu partikel “ni“)
Contoh
- Kirei ni Arau : mencuci dengan bersih
- Shizuka ni Shinasai! : mohon tidak berisik!
Kata Sifat dg Kata Benda
Penggabungan Kata Sifat dengan Kata Benda
1. Kata Sifat 1
Rumus : Kata Sifat 1 + Kata Benda (tidak perlu partikel)
Contoh
- Kurai heya : kamar gelap
- Amai mikan : jeruk manis
2. Kata Sifat 2
Rumus : Kata Sifat 2 + na (partikel) + Kata Benda (perlu partikel “na“)
Contoh
- Shizuka na Machi : Kota yang sepi
- Kirei na Hito : Orang yang cantik
Hukum DM
Hukum DM (Diterangkan Menerangkan) berlaku dalam Bahasa Indonesia. Hukum ini dipakai saat menggabungkan 2 buah kata.
Contoh : Kertas Putih (Kertas = kata yg Diterangkan, Putih = kata yg Menerangkan)
Berbeda dengan Bahasa Inggris misalnya, mereka menggunakan hukum MD. Jadi kata yang Menerangkan ditaruh di depan, seperti White Paper (bukan Paper White).
Bahasa Jepang juga menggunakan Hukum MD, seperti Bahasa Inggris. Misalnya :
- Siroi Kami (kertas putih)
- Atsui Hon (buku tebal), dll
Pola Kalimat
1. Pola SP : Subyek + wa + Predikat + (desu)
* (desu) dipakai bila Predikat bukan kata kerja
* wa adalah partikel setelah subyek
Contoh
- Watashi wa neru : Saya tidur
- Watashi wa Indonesia-jin desu : Saya orang Indonesia
- Jakarta wa nigiyaka desu : Jakarta ramai


Kata Sifat
Kata Sifat 1 (berakhiran”i”)
あかい 赤い Akai Merah
あかるい 明るい Akarui Terang
あおい 青い Aoi Biru
あつい 厚い Atsui Tebal
あつい 暑い、熱い Atsui Panas
あたたかい 暖かい Atatakai Hangat
あまい 甘い Amai Manis (rasa)
いい 良い Ii Baik, bagus
うらやましい 羨ましい Urayamashii Iri
うすい 薄い Usui Tipis
えらい 偉い Erai Hebat
おおい 多い Ooi Banyak
おおきい 大きい Ookii Besar
からい 辛い Karai Pedas
かたい 硬い Katai Keras
きらい 嫌い Kirai Benci
きたない 汚い Kitanai Kotor
くらい 暗い Kurai Gelap
けわしい 険しい Kewashii Curam
こわい 怖い Kowaii Takut
さむい 寒い Samui Dingin
さみしい 寂しい Samishii Sedih, sepi
しろい 白い Siroi Putih
すずしい 涼しい Suzushii Sejuk
せまい 狭い Semai Sempit

Kata Sifat 2 (berakhiran selain “i”)
しずか 静か Sizuka Sepi
にぎやか 賑やか Nigiyaka Ramai
じょうぶ 丈夫 Joubu Kuat
きれい 綺麗 Kirei Cantik, bersih


Kata Depan “ni”
Kata Depan ni
1. Menunjukkan tempat berada, diartikan “di”
- Isu ni suwaru : Duduk di kursi
- Watashi wa nihon ni iru : Saya ada di Jepang
2. Kata depan waktu, diartikan “pada”
- Watashi wa getsuyoubi ni Tokyo e iku : Saya pergi ke Tokyo pada Hari Senin
- Watashi wa 5ji ni okiru : Saya bangun pada jam 6
3. Menunjukkan pelaku pada kalimat pasif, diartikan “oleh”
- Watashi wa ano hito ni damasareta : Saya telah ditipu oleh orang itu
- Watashi wa tomodachi ni nagurareta : Saya dipukul oleh teman
4. Menggabungkan kata sifat 2 dg kata kerja, diartikan “dengan”
- Seito wa majime ni kiku : Murid mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
- Minna isshoukenmei ni hataraku : Semua bekerja dengan keras.
- Hontou ni arigatou !! : Bener-bener terimakasih…..
5. Menunjukkan tujuan, diartikan “ke”
- Migi ni magaru : Belok ke kanan
- Nihon ni kuru : Datang ke Jepang

Kata depan “de”
1. Tempat melakukan kegiatan (diartikan “di”)
- Watashi wa shokudo de taberu : Saya makan di kantin
- Watashi wa Akihabara de pasokon o kau : Saya beli komputer di Akihabara




Menampilkan Huruf Jepang
Ga bisa nampilin huruf Jepang?
Untuk bisa menampilkan huruf Jepang, baik itu Hiragana, Katakana maupun Kanji, anda perlu setting dulu Internet Explorer anda.
Caranya : View(V) -> Encode(D) -> Japanese
Kalau font nya belum diinstall, anda perlu install dulu. Tinggal ikutin perintah.

Aisatsu
Minasan…konnichi wa ….
Yuk belajar bersama-sama Bahasa Jepang…..
Blog ini untuk sarana saling belajar. Saya akan menuliskan tentang Bahasa Jepang, dan silakan dikoreksi kalau ada yang salah. Jika ada permintaan pembahasan khusus, juga boleh….
Isshoni gambarimashou!!

Kata Ganti Orang Pertama, Kedua, dan Jamak

Kata Ganti Orang Pertama, Kedua, Ketiga dan Jamak

Kata Ganti Orang Pertama
(i.e. “saya”, “aku”, dan sebagainya)

[JAP] “watashi”
[Kanji] 私
–> kurang lebih sama dengan “saya” di Bahasa Indonesia. Konotasinya netral; bisa digunakan baik oleh pria maupun wanita.
[JAP] “watakushi”
[Kanji] 私 — sama dengan “watashi”
–> kata ganti sangat formal; biasa diucapkan oleh politisi/orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi di masyarakat.
[JAP] “atashi”
[Kanji] 私 — sama dengan “watashi”
–> kata ganti “saya”, khusus digunakan oleh wanita. Lebih informal daripada “watashi”.
[JAP] “atakushi”
[Kanji] 私 — sama dengan “watashi”
–> bentuk lebih formal dari “atashi”; merupakan bentuk feminin dari “watakushi”.
[JAP] “boku”
[Kanji] 僕
–> mirip seperti “aku” dalam bahasa Indonesia. Umumnya hanya digunakan oleh pria, walaupun tokoh-tokoh wanita seperti Ayu Tsukimiya dan Hiyori Kusakabe juga memakai kata ini untuk menyebut diri mereka. ^^;;
[JAP] “ore”
[Kanji] 俺
–> penggunaannya mirip kata “gue” dalam bahasa gaul Indonesia. HANYA digunakan oleh pria dalam pergaulan; tendensinya lebih kasar daripada “boku” dan cenderung meninggikan diri sendiri.
[JAP] “washi”
[Kanji] tidak ada; hanya ditulis dengan hiragana わし
–> yang ini hanya digunakan oleh orang-orang tua.
[JAP] “ware”
[Kanji] 我
–> artinya sama dengan “saya”. IMO, penggunaannya tak jauh berbeda dibandingkan dengan “watashi”.


Kata Ganti Orang Kedua
(i.e. “Anda”, “Kamu”, dan sebagainya)

[JAP] “anata”
[Kanji] 貴方 ; meskipun begitu lebih sering ditulis dengan hiragana あなた
–> bentuk umum untuk menyatakan “Anda”. Bisa juga digunakan untuk kepentingan formal.
[JAP] “kimi”
[Kanji] 君
–> kurang lebih sama dengan kata “kamu” di Bahasa Indonesia. Bisa dipakai untuk berdiskusi dengan teman atau orang yang lebih muda daripada Anda.
[JAP] “omae”
[Kanji] お前
–> lebih kasar dibandingkan “kimi”. Umumnya digunakan dalam pergaulan di mana Anda tak merasa perlu menghormati orang-orang di dalamnya. Penggunaannya mirip kata “lu” dalam dialek “gua-elu”. ^^
[JAP] “anta”
[Kanji] tidak ada, hanya ditulis dengan hiragana あんた
–> hanya digunakan pada rekan akrab, atau pada orang yang lebih ‘tinggi’ tapi tidak Anda ingin hormati ( :P ).
[JAP] “temme”
[Kanji] tidak ada, hanya ditulis dengan hiragana てっめ
–> kata ini digunakan jika Anda sedang ingin merendahkan lawan bicara.
[JAP] “kisama”
[Kanji] 貴様
–> kata “kamu” yang sarkastis. Bisa digunakan kalau Anda punya orang yang Anda benci, sedemikian hingga Anda siap berkelahi dengannya saat itu juga.
[JAP] “onore”
[Kanji] 己
–> hanya digunakan untuk mengutuk dan menghina. SANGAT kasar.



Derajat Kesopanan
Berhubung kesopanan adalah hal yang sangat menentukan dalam bahasa dan budaya Jepang (di samping situasi di mana diskusi berlangsung), maka berikut ini saya mengurutkan kata ganti di atas berdasarkan nilai kesopanannya. Urutannya kurang lebih sebagai berikut:

Untuk Kata Ganti Orang Pertama :
1. watakushi = atakushi
(sangat sopan)
2. watashi = washi = ware
(sopan, tapi umum juga digunakan dalam keseharian)
3. atashi = boku
(informal)
4. ore
(sangat informal)

Untuk Kata Ganti Orang Kedua :
1. anata
(sopan, tapi umum juga digunakan dalam keseharian)
2. kimi
(informal)
3. anta
(tidak hormat)
4. omae
(agak kasar)
5. temme = kisama
(sangat menghina :P )
6. onore
(mengutuk lawan bicara. Jarang digunakan. :? )
__________________

Bls: Kata Ganti Orang Pertama, Kedua, Ketiga dan Jamak

Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal
(i.e. “dia”, “orang itu”, dan sebagainya)

[JAP] “kare”
[Kanji] 彼
–> Dipakai untuk menyatakan “dia” yang merujuk pada laki-laki. Kurang lebih sama dengan kata “he” dalam bahasa Inggris.
Catatan: kata ini bisa juga digunakan untuk menyebut kekasih (pria); meskipun begitu bentuk yang lebih umum untuk fungsi tersebut adalah “kareshi” (彼氏).
[JAP] “kanojo”
[Kanji] 彼女
–> Dipakai untuk menyatakan “dia” yang merujuk pada perempuan; kurang lebih sama dengan kata “she” dalam bahasa Inggris. Sama dengan “kare”, “kanojo” juga bisa dipakai untuk menyebut kekasih (dalam hal ini wanita).
[JAP] “aitsu”
[Kanji] 彼奴 ; meskipun begitu lebih sering ditulis dengan hiragana あいつ
-> Bentuk informal untuk menyatakan “orang itu”. Berasal dari gabungan kata “ano” (彼,’itu’) + “yatsu” (奴, ‘orang’/’seseorang’).
[JAP] “soitsu”
[Kanji] 其奴 ; meskipun begitu lebih sering ditulis dengan hiragana そいつ
-> Informal, sama dengan “aitsu”. Gabungan dari kata “sono” (其, ‘itu’) + “yatsu” (奴). Relatif jarang dipakai dibandingkan “aitsu”.
[JAP] “koitsu”
[Kanji] �*�奴 ; meskipun begitu lebih sering ditulis dengan hiragana こいつ
-> Bentuk informal untuk menyatakan “orang ini”. Gabungan dari kata “kono” (�*�, ‘ini’) + “yatsu” (奴).


Kata Ganti Dalam Bentuk Jamak
(i.e. “kami”, “mereka”, dan sebagainya)

Untuk membentuk kata ganti jamak, Anda bisa menambahkan akhiran -tachi atau -ra (untuk penggunaan informal) pada kata ganti tunggal.
Contoh:
[JAP] “watashi”(私) + “-tachi” (たち) = “watashitachi”(私たち)
[INA] (saya) + (-tachi) = (kami)

[JAP] “kare”(彼) + “-ra” (ら) = “karera”(彼ら)
[INA] (dia) + (-ra) = (mereka)
-> umumnya untuk menyatakan sekelompok laki-laki

Meskipun begitu, penggunaan akhiran -ra dan -tachi ini sangat tergantung pada kata ganti apa yang hendak Anda imbuhkan. Misalnya, Anda bisa saja membentuk jamak dari kata “boku” (僕) menjadi “bokura” (僕ら) serta “bokutachi” (僕たち) — tetapi, Anda tak bisa membentuk kata ganti jamak seperti “kimira” (kimi + ra) atau “watashira” (watashi + ra).


Catatan Tambahan mengenai suffix -tachi
Secara umum, -tachi mempunyai kegunaan tambahan, yaitu menyatakan grup yang menyertai seseorang. Di Bahasa Indonesia, kita biasa menyebutnya “dan kawan-kawan”. ^^
Contoh:
[JAP] Yamada-san-tachi wa Tokyo e ikimasu
[INA] Tuan Yamada dan kawan-kawan pergi ke Tokyo
Akhiran -tachi juga dapat digunakan untuk menyatakan keadaan benda yang “banyak” atau “lebih dari satu”. Misal:
[JAP] koibitotachi
[INA] “pasangan kekasih”
–> bisa juga bermakna “pasangan-pasangan kekasih”
[JAP] hitotachi
[INA] “orang-orang” / “banyak orang”
__________________

Huruf Katakan Jepang

ア = a イ = i ウ = u エ = e オ = o
カ = ka キ = ki ク = ku ケ = ke コ = ko
サ = sa シ = shi ス = su セ = se ソ = so
タ = ta チ = chi ツ = tsu テ = te ト = to
ナ = na ニ = ni ヌ = nu ネ = ne ノ = no
ハ = ha ヒ = hi フ = fu ヘ = he ホ = ho
マ = ma ミ = mi ム = mu メ = me モ = mo
ヤ = ya ユ = yu ヨ = yo
ラ = ra リ = ri ル = ru レ = re ロ = ro
ワ = wa ヲ = wo ン = n


Ga = ガ Gi = ギ Gu = グ Ge = ゲ go = ゴ
Za = ザ Ji = ジ Zu = ズ Ze = ゼ zo = ゾ
Da = ダ Ji = ヅ Zu = ズ De = デ do = ド
Ba = バ Bi = ビ Bu = ブ Be = ベ bo = ボ
Pa = パ Pi = ピ Pu = プ Pe = ペ Po = ポ

Huruf Hiragana Jepang

あ = a い = i う = u え = e お = o
か = ka き = ki く = ku け = ke こ = ko
さ = sa し = shi す = su せ = se そ = so
た = ta ち = chi つ = tsu て = te と = to
な = na に = ni ぬ = nu ね = ne の = no
は = ha ひ = hi ふ = fu へ = he ほ = ho
ま = ma み = mi む = mu め = me も = mo
や = ya ゆ = yu よ = yo
ら = ra り = ri る = ru れ = re ろ = ro
わ = wa を = wo ん = n


Kya = きや Kyu = きゆ Kyo = きよ Gya = ぎやGyu = ぎゆGyo = ぎよ
Sha = しや Shu = しゆ Sho = しよ
Cha = ちや Chu = ちゆ Cho = ちよ Ja = じや Ju = じゆ jo = じよ
Hya = ひや Hyu = ひゆ Hyo = ひよ Ba = びやByu = びゆByo = びよ
Pya = ぴや Pyu = ぴゆ Pyo = ぴよ
Nya = にや Nyu = にゆ Nyo = によ
Mya = みや Myu = みゆ Myo = みよ
Rya = りや Ryu = りゆ Ryo = りよ

Ga = が Gi = ぎ Gu = ぐ Ge = げ go = ご
Za = ざ Ji = じ Zu = ず Ze = ぜ zo = ぞ
Da = だ Ji = じ Zu = ず De = で do = ど
Ba = ば Bi = び Bu = ぶ Be = べ bo = ぼ
Pa = ぱ Pi = ぴ Pu = ぷ Pe = ぺ Po = ぽ

Sejarah Jepang

Sejarah Jepang....

Perjalanan ke Jepang

Jepang Tinggal Antara Tradisi dan Modernitas
Kepulauan volkanis yang terletak di utara-timur Asia antara Samudra Pasifik dan Laut Jepang, telah tertempa budaya orisinalitas dan sangat kaya. Namun, Jepang masih kelihatan seperti negara asing untuk Westerners. Samurai dari Kamikaze, melalui Geishas, dengan budaya, sejarah dan tradisi fascinates kami dan kami intrik. Walaupun mereka menghormati tradisi ribuan tahun dan budidaya identitas mereka, Jepang yang telah mereka negara besar ekonomi dunia kekuasaan. "The Land of the Rising Sun" dibuka ke asing sampai pertengahan abad kesembilanbelas dan daerah tujuan wisata yang masih misterius dan masih sangat tidak dikenal wisatawan. Tapi Anda memiliki lebih banyak waktu untuk kehilangan: mendapatkan pemandangan-nya, dan 4.000 pulau, dengan budaya yang mengkombinasikan dan manga samurai dan dimana kota-kota seperti Tokyo, mempertahankan habitat dan kuil tradisional, sementara bangunan, beberapa meter dari mal perbelanjaan.

Kota Atau Gunung?
Sekitar 73% dari negara terdiri dari gunung, dengan string melalui masing-masing pulau utama. Negara Jepang yang terkenal adalah gunung Gunung Fuji (Fujisan) berpuncak runcing 3 776 m di ketinggian. Atlasov pulau di ujung utara pulau Kuril, adalah puncak yang megah salju (2 337 m) muncul secara langsung dari laut Karena sangat kecil rata tanah, banyak bukit dan pegunungan yang diolah pada ketinggian dan kota mereka sering mengambil alih dimana tradisi dan modernitas lanjut saling bahu membahu! Tokyo adalah contoh yang sangat bagus. Mengunjungi Asakusa kabupaten dengan Senso-ji candi tradisional dan toko-toko kemudian kepala ke kabupaten skyscrapers dari Shinjuku menghadap kota dari dua observatories Tokyo Kantor Pemerintahan dan membuat wisata di Shibuya, Harajuku, Ginza dan Omotesando untuk berbelanja.
Dalam Kyoto yang kontras juga mengesankan candi dan shrines dari Nikko akan menakjubkan anda dengan warna dan lezat restoran Pontocho memenuhi appetites terbesar! Selama sehari mengunjungi Todai-Ji dan besar Budha dan berjalan di perbelanjaan Naramachi. Pada malam, Osaka dan arah di lantai 39. Umeda Sky Building ada sebuah taman dengan melihat lebih dari kota!
Udara gunung yang akan membuat anda sedikit crazy dan hiking di gunung Fujiyama di jantung pulau Honshu, yang menjanjikan lanskap magis.

Pencelupan Dalam Kebudayaan Jepang
Jepang selalu tertarik budaya barat populasi. Datang menemukan pertama yang berjuang di Sumo, di Jepang olahraga perjuangan par excellence, menghadiri turnamen di Tokyo dimana ketidakserasian terbesar wrestlers.
Anda juga mungkin akan beruntung menjadi tuan rumah sebuah keluarga Jepang yang akan menjadi senang untuk melayani anda mint teh. Selama upacara, yang bisa berjam-jam terakhir, pemilik rumah harus melakukan segala yang membuat "suasana yang kondusif untuk estetika kenikmatan, fisik dan stimulasi intelektual, rohani dan tenang kepada alam '. Semua yang Anda katakan bahwa penerimaan lebih hangat!
Sementara masakan Jepang didirikan tidak hanya di sekitar empat bahan utama (nasi, pasta, dan kecap ikan), yang menawarkan berbagai hidangan asli dan terutama makanan yang sangat sehat. Hal ini tentu saja mustahil untuk miss sushi dan sashimi, baik berdasarkan ikan atau hasil laut, yang akan didampingi oleh ketan atau mi Jepang. Ada juga resep untuk fondues, daging ke dalam saus manis omelets, dll.
Tidak seperti negara-negara Asia lainnya, yang jarang hidangan yang sangat pedas.
Dan seperti di Prancis, terdapat daerah dapur dan makanan dalam berbagai strata sosial: mangkuk dari mie Donburi atau pekerja, atau memasak makanan vegetarian Budha finest ryokan (losmen tradisional Jepang). Dan jika anda tidak tahu Anda menggunakan sumpit, Anda belajar dengan cepat sekali Jepang. Ada tidak dapat makan dengan it!
Di kuil Shinto dan Budha yang asli haven perdamaian dan mengajak Anda untuk tenang walaupun anda bukan seorang mukmin. Dan semua ini sekitar candi, banyak pohon cherry (dalam mekar di bulan April) hanya lebih menyerikan taman. Yang ditemukan di tempat lain, di mana-mana di kota-kota besar, ruang hijau buatan sepenuhnya. Taman ini mengambil berbagai bentuk, tetapi yang paling terkenal adalah taman yang kering Zen candi, terdiri dari kerikil, batu-batu dan semak-belukar.
Anda dapat kembali dari Jepang dari bonsai (miniatur pohon sehingga biaya yang mahal di Eropa), atau yang terkenal manga a bunch obyek Hi-Tech, yang suka Jepang tetapi juga wisatawan, terutama sangat menarik untuk menawarkan harga toko.

Gunung Fuji Jepang
Tanah kontras, Jepang, dan menarik intrik. Brutally modern untuk beberapa, ini adalah kepulauan kecil terutama yang berkonsentrasi sejarah, seperti yang kaya seperti Perancis misalnya. Immergeons kami Samurai di Jepang dan mengetahui apa yang terletak di belakang Tokyo teknologi tinggi ...

Tradisi dan Modernitas
Sejarah Jepang sangat lama. Peradaban-nya adalah sama, dan kepulauan yang telah dikembangkan bersama dengan negara-negara Eropa yang lama. Jepang yang sangat melekat pada sejarah, yang Mixes agama, arsitektur, seni dan filosofi.
Rasa hormat terhadap para tetua dan memori mereka untuk melestarikan budaya dan arsitektur yang tak ternilai tersebar di seluruh wilayah di pinggiran kota yang telah menjadi Tokyo, Kyoto atau Osaka. Candi Budha, Shinto shrines, Zen taman, pasar dan grouillants masih sesuai dengan gambar kami memiliki peradaban tradisional Jepang. Seperti yang Anda temukan di antara membingungkan dari kehidupan modern, yang sows raya hingga 8 Lanes dan bangunan di mana saja ia dapat.

Menyusun Sebuah Rute
Now you know the old Jepang dimenangkan. Kehidupan yang sangat sibuk ini bingkisan kecil tanah tersembunyi perbendaharaan. Tokyo daerah adalah contoh yang terbaik. Beberapa mil dari pusat ultramodernnya dan bangunan, rumah-rumah kayu yang ditemukan, candi dan agama situs alam unbelievable. Untuk mencari keaslian, kita harus bergerak ke arah pegunungan tengah Jepang, sedikit terpengaruh oleh konstruksi untuk menggampangkan.
J Kamakura, misalnya, jangan lupa untuk mengunjungi besar Budha Daibutsu, patung batu kolosal tenang berlaku sejak 1252. Sedikit lebih jauh di samping Kyoto, Anda mengagumi taman Zen terkenal di Jepang, variasi batu, kerikil, bersama dengan harmonis dan kondusif untuk meditasi.
Sifat akan mengambil hak di Pulau Hokkaido di mana kita masih hidup pada perikanan dan budidaya algae. Iklim yang keras dan biaya subur sifat preserves juga taman indah sheltering candi dan patung dari berbagai usia. Pemandangan setelah jalan kota yang diberikan oleh negara!

Tempat Tinggal di Jepang?
Dengan comparator Excelloz Cari, baik rencana untuk menemukan sebuah hotel murah reservasi di Jepang.
Juga, kita lihat bagian untuk menemukan Jepang Perjalanan Panduan Informasi.

Reformasi Pendidikan

Reformasi Pendidikan: Belajar dari Jepang


Meta Sekar Puji Astuti
Ketua Unit Kajian Kebudayaan Jepang Unhas
Titik balik sejarah reformasi pendidikan di Jepang dapat ditilik sejak 140 tahun lalu di era yang dikenal Restorasi Meiji (1868-1912). Reformasi pendidikan merupakan salah satu agenda utama modernisasi negara Jepang.
Sebagai awal modernisasi, Jepang membentuk beberapa misi khusus yang dikirim ke luar negeri. Misi-misi ini mengunjungi beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat, dan juga Asia. Para pemimpin Jepang ini yang kebanyakan dari golongan samurai, pergi mempelajari peradaban Barat termasuk sistem pendidikannya.
Tak dimungkiri lagi reformasi pendidikan di Jepang merupakan salah satu kunci keberhasilan negara ini baik di bidang ekonomi, teknologi, dan industri. Negara jiran kita, Malaysia, di era PM Mahathir Muhammad melalui kebijakan Look to East pada 1980-an secara terang-terangan mengaku mengadaptasi model sistem pendidikan Jepang.
Topik dan isu pendidikan Jepang telah banyak mengundang perhatian peneliti Barat dan Jepang sendiri. G Sougen Victor Hori dan Thomas Rohlen (2006) menyatakan bahwa sistem pendidikan Jepang unik karena proses sejarah akulturasi yang panjang. Proses ini menghasilkan semangat spiritualisme kuno Jepang termasuk adaptasi budaya kuno (Buddha dan Confucianism) dari Cina.
Kenyataannya, belum banyak ahli pendidikan di Indonesia memberi perhatian khusus untuk meneliti reformasi pendidikan Jepang. Timbul sebuah pertanyaan, apakah proses dan sejarah reformasi pendidikan Jepang dapat menginspirasi reformasi pendidikan di Indonesia?

Perubahan radikal
Gerakan reformasi Indonesia telah dilakukan sejak 10 tahun yang lalu. Tapi agenda reformasi, khususnya di bidang pendidikan, tampak masih berjalan terseok-seok. Masih banyak agenda reformasi pendidikan yang belum terselesaikan.
Belum ada gerakan radikal yang berkelanjutan dilakukan pemerintah Indonesia. Reformasi pendidikan pada masa awal modern Jepang sudah dilakukan secara radikal (Okano dan Tsuchiya, 2003). Awalnya, reformasi pendidikan dilakukan untuk mengubah sistem sekolah tradisional (terakoya) ke sistem modern.
Sekolah yang awalnya hanya diperuntukkan bagi kaum bangsawan (samurai) diubah menjadi sistem pendidikan modern yang demokratis dan bagi semua golongan. Sistem pendidikan sempat dipolitisasi untuk mendukung gerakan nasionalisme dan militerisme negara pada masa perang.
Pascaperang (setelah 1945), melalui pengaruh pemikiran kolonial Amerika Serikat, reformasi pendidikan fokus ke pengembangan individu untuk industrialisasi negara. Tahun 1960-an kebijakan pelaksanaan ujian nasional (UN) juga pernah menjadi isu besar di Jepang. Dimotori oleh Serikat Guru Jepang (Nikkyouso) pemerintah dikritik habis dalam pelaksanaan ujian ala Jepang ini.
Setelah terjadi konflik berkepanjangan antara pemerintah dan nikkyouso serta gerakan masyarakat di tingkat akar rumput, tahun 1969 kebijakan UN dihapus. Pada 1980-an reformasi pendidikan menjadi isu nasional ketika PM Yasuhiro Nakasone menghapus kebijakan pengaruh kolonial Amerika yang dianggap tidak sesuai lagi.
Melalui reformasi ini pendidikan lebih fokus untuk pembentukan identitas diri masyarakat Jepang sesuai pribadi asli bangsa Jepang. Mulai 1990 reformasi pendidikan menghasilkan kebijakan yang mendukung pengembangan lifelong learning. Pada 1886 Arinori Mori, menteri pendidikan pertama di Jepang, memisahkan antara institusi untuk studi akademis (gakumon) dan pendidikan (secara umum) atau kyouiku. Meski sistem ini dihapus pada 1945, pada praktiknya komponen gakumon dan kyouiku tetap ada di kurikulum sekolah modern.
Menurut kajian para peneliti, pendidikan Jepang lebih menekankan moral dan spiritual (Hori; Rohlen, 2006) dan soft-skill (termasuk kyouiku). Pendidikan Barat dianggap cenderung lebih menitikberatkan pengembangan kognitif.
Dari fakta yang ada hasil pencapaian tes internasional matematika dan sains murid-murid di Jepang selalu menunjukkan angka tertinggi (Lynn, 1988; NCES, 2003). Richard Lynn, pakar psikologi dari University of Ulster, Inggris, dalam bukunya yang berjudul Educational Achievement in Japan: Lessons for the West menyarankan dunia Barat perlu belajar dari sistem pendidikan Jepang. Para peneliti rata-rata juga menyatakan bahwa spiritualisme (moral), pengembangan pribadi seutuhnya, sistem pendidikan yang efisien dan disempurnakan (kaizen) merupakan beberapa kunci keberhasilan pendidikan Jepang.

Pendidikan berpihak rakyat
Yukichi Fukuzawa, seorang pembaharu modernisasi Jepang (potret dirinya terdapat di kertas nominal tertinggi, 10 ribu yen), dikenal juga sebagai tokoh pendidikan dan penulis yang sangat produktif pada masanya. Dulu sebelum memublikasikan artikel atau tulisannya ia berikan kepada pembantunya. Bila pembantunya dianggap telah mengerti tulisannya maka tulisan tersebut layak diterbitkan.
Prinsipnya, hasil karya tulisannya harus dapat dipahami oleh semua kalangan. Melihat kebijakan-kebijakan Jepang di bidang pendidikan bisa dikatakan reformasi pendidikan di Jepang dimaksudkan untuk kepentingan seluruh rakyat bukan golongan tertentu. Bagaimana dengan Indonesia?
Setidaknya Indonesia dapat belajar dua hal dari proses reformasi pendidikan Jepang. Pertama, reformasi pendidikan di Jepang dimulai perubahan pola berpikir (mind-set) pemimpin Jepang. Mempelajari model-model baru dan berani membuat langkah kebijakan radikal untuk berubah. Kedua, kebijakan pemerintah Jepang dalam bidang pendidikan dilakukan secara serius, berkelanjutan, dan terus disempurnakan.
Tidak ada gading yang tak retak. Sistem pendidikan Jepang pun juga memiliki beberapa sisi negatif (Lynn, 1988; Okano dan Tsuchiya, 2003). Namun, ada pepatah Jepang yang mengatakan mane wa manabu atau meniru adalah belajar. Indonesia pun dapat belajar dengan meniru dari pengalaman Jepang. Siapa takut?

Orang Jepang dan Kesempurnaan

Orang Jepang dan Kesempurnaan

Di dunia ini tidak ada yang sempurna selain Sang Pencipta. Namun, kalau Anda pergi ke Jepang, entah mengapa, semua hal dapat terasa begitu sempurna. Hampir semua orang Jepang tampaknya bisa melakukan segala sesuatu begitu sempurna, mulai dari hal yang besar hingga hal-hal kecil yang sering disepelekan orang seperti mencuci, menyetrika, memasak, menyapu, dan sebagainya.

Kunci dari semua itu sebenarnya sederhana. Saya membaginya menjadi 2 kunci utama sebagai berikut:

1. Mutu yang Tinggi adalah Keharusan
Orang Jepang menghargai mutu dan selalu menghendaki segala sesuatu bermutu tinggi. Entah itu hasil cucian, lantai yang baru disapu-pel, hasil penelitian, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat kita lihat pada semua produk hasil produksi Jepang. Hampir tidak ada produk Jepang yang tidak unggul di pasar dunia. Semua ini didasari oleh prinsip untuk menjaga tinggi mutu produk maupun jasa dan layanan yang orang Jepang produksi.

Setelah Perang Dunia II, keadaan bangsa Jepang sangat buruk. Kekalahan bangsa Jepang dalam Perang Dunia II tidak hanya mereka rasakan pada bidang politik, tetapi dalam segala aspek dalam kehidupan mereka. Keadaan yang mereka rasakan saat itu bahkan lebih buruk dari apa yang bangsa Indonesia rasakan setelah kemerdekaan pada periode waktu yang sama. Namun, bangsa Jepang tidak tinggal diam. Mereka berjuang begitu keras untuk memperoleh kejayaan mereka kembali.

Perusahaan-perusahaan Jepang berusaha untuk memasarkan produk-produk mereka di pasar internasional. Akan tetapi, mereka selalu gagal dan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan Barat yang telah lebih dulu menguasai pasar. Perusahaan-perusahaan Jepang kemudian menyadari kegagalan ini disebabkan oleh rendahnya mutu produk-produk mereka. Sejak saat itu, semua perusahaan Jepang berusaha sekuat tenaga untuk menjaga mutu produk mereka dan menciptakan berbagai metode untuk menjaga mutu produk mereka tetap tinggi. Salah satu langkah yang mereka ambil adalah dengan mengundang ahli statistik dan mutu dari Amerika Serikat, A. Deming. Alhasil, berbagai perusahaan di Jepang memiliki sistem jaminan dan sistem manajemen mutu yang saat ini banyak ditiru berbagai perusahaan di dunia. Usaha untuk menciptakan mutu produk yang tinggi dan menjaganya tetap tinggi telah membuahkan hasil yang berlimpah-limpah bagi berbagai perusahaan Jepang. Mereka berhasil merebut pasar yang sebelumnya dikuasai oleh berbagai perusahaan Eropa maupun Amerika Serikat.

2. Lakukan segala sesuatu dengan segenap hati, mulai dari hal yang paling kecil hingga yang paling besar
Prinsip ini telah ditanam di dalam diri masing-masing individu Jepang sejak zaman dahulu kala. Segala keberhasilan yang berhasil Jepang raih hingga saat ini tidak lepas dari prinsip ini. Bagi bangsa Jepang, pekerjaan tidak harus selalu besar, tetapi juga termasuk hal-hal yang kecil. Jika seseorang bertugas untuk menyapu, maka ia harus dan akan melakukannya dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh dengan setengah hati dan tidak boleh ada kompromi. Seseorang yang bertugas untuk menyapu harus terlebih dahulu mempersiapkan diri sebelum bekerja dengan menyiapkan sapu, pengki yang akan ia pakai dan menentukan lokasi yang akan disapunya. Ketika ia sedang menyapu, tidak boleh ada satu kotoran pun yang tertinggal. Hal ini kemudian berkaitan dengan kata 'mottainai', yang pada dasarnya berarti 'sayang, boros'. Bahka jika ada satu kotoran yang sangat kecil yang masih tertinggal di lantai dan sulit untuk dihilangkan, seorang penyapu harus berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkannya. Untuk itu ia haruslah kreatif. Dengan demikian, ketika pekerjaannya selesai ia akan memperoleh hasil yang maksimal.

Begitulah bangsa Jepang menciptakan kesempurnaan. Hal ini tidak tercermin pada seluruh produk yang mereka produksi dan perdagangkan, tetapi pada setiap aspek dalam kehidupan bangsa Jepang.

Apa yang saia pikirkan:
Sebagai seorang yang pernah belajar dan tinggal di Jepang, tentu saja saya mau tidak mau terbawa dengan cara pandang dan cara kerja bangsa Jepang. Namun, ketika kita berada jauh dari mereka, terkadang kedua hal di atas menjadi sulit dilakukan terutama ketika kita tidak benar-benar menanamkannya dalam diri kita.

Cosplay Jepang dan Sejarahnya

Cosplay Jepang dan Sejarahnya

Sebagaimana kita tahu bahwa Cosplay ternyata begitu populer. Bisa dibilang populer karena Cosplay terkenal sangat mirip dengan tokoh kartun dan lebih cantik aslinya tentunya. Dengan dandanan yang cantik dan kebanyakan tampil seksi merupakan salah satu pesona yang membuat semua orang kagum dengan yang namanya Cosplay.

Cosplay Apaan Sih...?

Semua sudah tahu istilah Cosplay kan? Apa sih Cosplay itu? Hm.. tenang saja tidak berbau porno kok.
Sebenarnya, Cosplay adalah istilah bagi orang yang hobi berkostum ala karakter dalam film animasi, komik (manga) maupun video games. Berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Inggris Costum and Play. Pelakunya biasa disebut Cosplayer.
Sebenarnya sih, cosplay bersifat universial, tidak meski melulu karakter dari Jepang. Cuman yang paling populer di Indonesia ya Cosplayer Jepang. Penyebabnya bervariasi, bisa karena dominasi komik (manga) yang kebanyakan didominasi oleh komik Jepang. Bagi penggemar film kartun, Naruto, Bleach dan Deathnote adalah alasan utama. Bagi yang gemar bermain musik apakah ada? Oh tentu saja, musik Jepang pun juga tidak kalah bagusnya dengan musik dari negeri Barat.
Jika musik Barat kebanyakan adalah classic atau Rock, musik Jepang mempunyai ciri khas sendiri dengan ritme dan Chord scale yang unik. Contohnya saja JRock yang bisa dibilang band unik. Kembali lagi ke soal Cosplay. Sebenarnya banyak juga Cosplay Barat, namun menurut saya kurang bagus dan sedap dipandang mata haha…
Cosplay Jepang entah kenapa kok kebanyakan hasilnya sangat memuaskan bahkan mendekati kemiripan toko asli dalam manga ataupun film kartun. Mungkin karena si pembuat manga/film kartun itu menggambarkan wajah orang Jepang, jadinya kalo orang Jepang yang meniru pasti cocok :) Bahkan ada seorang wanita Jepang yang memang bekerja sebagai Cosplayer dan pendesain kostum-kostum Cosplay sekaligus modelnya.

Sejarah Cosplay
Sejak paruh kedua tahun 1960-an, penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konfeksi fiksi ilmiah. Peserta konvensi mengenakan kostum seperti yang yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya Amerika Serikat sejak dulu mengenal bentuk-bentuk pesta topeng (masquerade) seperti dalam perayaan Haloween dan Paskah.
Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara peragaan kostum (costume show).[2] Di Jepang, peragaan “cosplay” pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars.[2]
Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Sh?jo dan film Virus.[3] Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran d?jinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.
Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan d?jinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut “Tominoko-zoku” ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam. Kelompok “Tominoko-zoku” dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah “Tominoko-zoku” diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku. Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan “cosplay” sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.
Sebelum istilah cosplay digunakan oleh media massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukan cosplay. Kostum tokoh Minky Momo sering dikenakan Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RADI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio T?kai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakan kontes cosplay. Dari tahun 1989 hingga 1995, di tv asahi ditayangkan ranking kostum cosplay yang sedang populer dalam acara Hanakin Data Land.
Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa “ber-cosplay“. Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir yang senang memotret kegiatan cosplay.